Suara Denpasar - Meski pihak mitra pembangunan asrama Universitas Udayana (Unud) atau Udayana Integrated Student Dormitory yang berlokasi di Kampus Jimbaran dengan luas 4,5 hektare sudah menstop pengerjaan proyek. Namun demikian, pihak Unud mengatakan bahwa proyek akan tetap berlanjut.
Mitra pun dikabarkan masih berminat untuk melanjutkan pembangunan dengan menghitung ulang biaya berikut nilai sewa asrama kepada para mahasiswi.
Hal itu diungkapkan Ketua Panitia yang juga merupakan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Unud Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes.
"Pembangunan Asrama ini menggunakan sistem skema investasi. Kta punya tanah mencari mitra membangun. Kerjasama belum ada titik temu terkait biaya dan harga," katanya. "Kita mengakomodasi kebutuhan dan masukan mahasiswa," imbuhnya terkait pembahasan harga sewa asrama.
Baca Juga:Pendapat Ahli Perkuat Kasus Dugaan Penyelewengan SPI Unud
Jadi, dia mengaku mitra masih akan melanjutkan pembangunan asrama. Namun, saat ini masih sedang menghitung ulang terkait ketinggian, jumlah harga dan kamar.
"Itu kan dulu nggak salah diharapkan target bangunan itu September 2022. Mitra kerja kita belum bisa sehingga menghitung ulang," tandasnya.
Diharapkan bentuk bangunan sendiri sudah terlihat jelang tahun ajaran baru. Sehingga mahasiswa makin meminati untuk tinggal di asrama.
Di mana sasaran utamanya adalah mahasiswa baru di luar daerah atau yang rumahnya jauh dari kampus.
"Saya lupa karena ada tim. (Harga asrama awal) dulu Rp 3 jutaan per kamar (Per Bulan). Pengkajian ulang Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta nyambung harapan orang tua mahasiswa dan investor," ungkapnya.
Baca Juga:Kapuspenkum: Kejagung Pasti Supervisi, Jika Kasus SPI Unud Berlarut-larut
Harga kamar itu bukan kosongan karena diharapkan sudah ada kasur dan perabot lainnya. ***