Suara Denpasar - Sebagian orang menilai bahwa kota gaib bernama Saranjana di Kalimantan benar adanya.
Bahkan Jerman dan Belanda mengantongi bukti konkret keberadaan Kota Saranjana yang hingga kini secara wujud tidak nampak.
Kota Saranjana juga dikaitkan dengan legenda Raja Pakurindang dan salah satu keturunannya bernama Sambu Ranjana, penguasa di Kerajaan Pulau Halimun.
"Diyakini Kota Saranjana ini dihuni oleh bangsa jin," kata narasumber dikutip Suara Denpasar dari kanal YouTube Nessie Judge, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga:5 Ciri Kamu Belum Move On, No 3 Sering Dialami Tanpa Sadar
Meskipun dipercaya sebagai kota gaib, namun peradaban di Saranjana justru jauh lebih canggih dibandingkan peradaban di alam kita saat ini.
Ada beberapa narasumber yang mengaku bersinggungan dengan Saranjana.
Mulai dari keanehan dalam foto, musisi yang mengaku pernah manggung di sana dan pesanan mobil canggih dari wilayah gaib itu.
"Kota Gaib ini dipercaya berada di Desa Oka-oka, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan," katanya.
Menurut legenda, ada kaitan Kota Saranjana dengan Raja Pakurindang yang memiliki dua putra yakni Sambu Ratung dan Sambu Ranjana.
Baca Juga:Yesung Super Junior Jadi Vokalis Band di Teaser Video Musik 'Small Things'
Nama Kota Saranjana diyakini sebagai jelmaan sosok Sambu Ranjana, penguasa Kerajaan Pulau Halimun.
Di Kota Saranjana konon terdapat gedung-gedung tinggi super mewah.
"Termasuk ada kendaraan super canggih seperti mobil terbang," sebutnya.
Bukti adanya wilayah bernama Saranjana sendiri tercantum di peta kuno naturalis Jerman, Salomon Muller.
"Di tahun 1845 ada seorang naturalis berkebangsaan Jerman sedang meneliti flora dan fauna di Indonesia. Laki laki ini bernama Salomon Muller," papar dia.
Salomon Muller membuat peta dimana dia menamai satu area dengan nama Tandjoeng Soerandjana di Peta Wilayah Pesisir dan Pedalaman Borneo tersebut.
"Di peta, Tandjoeng Soerandjana terletak di selatan Pulau Laut berbatasan dengan Pulau Kijang dan Pulau Keruputan," sebutnya.
Salomon Muller sendiri merupakan anggota Dinas Kehutanan Hindia Belanda yang mendapatkan pelatihan membuat peta bahkan dari Museum Leiden Belanda.
Tidak hanya Salomon, Saranjana juga muncul di kamus Belanda terbitan tahun 1869 karya Johannes Veth.
"Tertulis di sana bahwa Saranjana adalah tanjung di sisi selatan pulau laut di bagian tenggara Kalimantan," pungkasnya. (Rizal/*)