Suara Denpasar – Salah satu sekolah di Kabupaten Purwakarta sangat berbeda dengan sekolah umumnya di Indonesia. Sekolah itu disebut sekolah ekologi Kahuripan Purwakarta.
Sekolah ekologi ini ada sejak zaman Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi. Sekolah ini dengan konsep mengenalkan peserta didik terkait alam lingkungan sekitar yang dimana implementasi pendidikan terintegrasi dengan alam.
Seperti dikutif dari Kanal YouTube Purwakarta TV dikutif Suara Denpasar, Jumat (20/1/2023), sangat menarik dari Sekolah Ekologi ini.
Berikut Fasilitas dari Sekolah Ekologi Kahuripan di SMPN 10 Purwakarta.
Ruang sekolah pun terbuat dari batu bata. Fasilitas yang tersebut selain ruang kelas juga ruang laboratorium ekologi.
Disisi lain baru memasuki lingkungan areal sekolah sudah sangat terasa atmosfer lingkungan alam. Setiap sudah sekolah selalu diisi berbagai jenis tanaman.
Mulai dari tanaman hias, tanaman sayuran, palawija hingga pepohonan yang menjaga sirkulasi udara agar tetap bersih.
Tidak hanya itu sekolah ini juga memiliki sawah, sawah ini yang menjadi pembelajaran peserta didik tentang pengolahan pertanian.
Selain itu sekolah ini pula mengajarkan peserta didik daur ulang sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi tinggi. Sementara untuk sisa dedaunan tumbuhan dijadikan pupuk kompos. Termasuk sisa kotoran hewan.
Baca Juga:Hasil India Open 2023: Anthony Ginting Lewati Li Shi Feng Menuju Semifinal
Sekolah ekologi ini bukan hanya pada tingkat SMPN, melainkan pula pada sekolah tingkat SD. Seperti di SDN Kahuripan Purwakarta.
![Guru dan siswa yang bercocok tanam [kolase foto YouTube]](https://media.suara.com/suara-partners/denpasar/thumbs/1200x675/2023/01/20/1-whatsapp-image-2023-01-20-at-231840-1.jpeg)
Sementara itu dikutif dari laman resmi Disdik.purwakartakab.go.id, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto menyebut Sekolah Ekologi Kahuripan sangat penting adanya.
Sekolah ini sebagai bagian dari kesadaran ekologi yang nantinya tumbuh dari para siswa, bukan hanya guru semata.
“Maka tata kelola pendidikannya harus ditata dengan baik, harus memiliki keunggulan, Culture, dan menjalankan kebijakan pendidikan pemerintah kabupaten purwakarta," ungkapnya.
Kadisdik Purwanto berharap dalam jangka dekat ini pihaknya tengah mencanangkan Program Tatanen di Bale atikan yang bertujuan untuk mengasah, mengembalikan culture anak-anak PSDurwakarta agar peka terhadap lingkungan.
"Saya ingin setiap peserta didik memiliki satu jenis tanaman seperti menanam sayuran, saledri, bawang daun, cabai rawit dan jenis tanaman yang memberikan manfaat untuk kebutuhan hidup, kemudian ia merawatnya dengan penuh kedisiplinan, tanggungjawab dan keuletannya," tandasnya. ***