Miris, Dedi Mulyadi Ungkap 14 Tahun Jadi Guru Honorer di Purwakarta Cuma Digaji Rp450 Ribu per Bulan

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengungkap kondisi miris bagi para guru honorer di Kabupaten Purwakarta. Salah satunya bernama Yosi, yang merupakan guru mata pelajaran Seni Budaya di SMPN 4 Darangdan. Sudah 14 tahun mengabdi sebagai guru honorer, guru Yosi hanya digaji Rp450 ribu per bulan.

Aryo
Rabu, 18 Januari 2023 | 19:55 WIB
Miris, Dedi Mulyadi Ungkap 14 Tahun Jadi Guru Honorer di Purwakarta Cuma Digaji Rp450 Ribu per Bulan
Dedi Mulyadi dan guru Yosi yang digaji Rp450 ribu per bulan sebagai guru honorer. (Youtube Kang Dedi Mulyadi)

Suara Denpasar – Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengungkap kondisi miris bagi para guru honorer di Kabupaten Purwakarta. Salah satunya bernama Yosi, yang merupakan guru mata pelajaran Seni Budaya di SMPN 4 Darangdan. Sudah 14 tahun mengabdi sebagai guru honorer, guru Yosi hanya digaji Rp450 ribu per bulan.

Hal itu terungkap di tengah Dedi Mulyadi mendampingi guru Yoyos yang dilaporkan ke polisi karena memukul siswa.

Seperti terlihat dalam tayangan di kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Dedi Mulyadi usai memediasi pertemuan antara guru Yoyos dengan orang tua siswa yang dipukul guru.

Setelah pertemuan selesai, Dedi Mulyadi bertemu dengan guru Yosi di kantor Desa Darangdan. Kemudian mereka bersama-sama naik mobil Dedi Mulyadi.

Baca Juga:Minggu Pagi Nan Cerah, Dedi Mulyadi Sapa Warganet dengan Narasi Jalanan Berlubang dan 'Bank Emok'

Di dalam mobil, Dedi Mulyadi mengungkap bahwa guru Yosi belum PNS. Dia sampai saat ini masih guru honorer.

“Ternyata ini pak guru yang bidang kesiswaan itu, guru seni itu belum PNS. Ya, Pak?” tanya Kang Dedi kepada guru Yosi yang duduk di belakang, yang tayang Rabu (18/1/2023).

“Ya betul,” kata guru Yosi.

Guru Yosi mengaku sudah mengajar sejak 2009 dengan status sebagai guru honorer. Jadi sudah 14 tahun. Sebagai guru honorer, dia mengaku mendapat penghasilan Rp450 ribu per bulan.

“Rp450 ribu sebulan. Nggak dapat apa-apa lagi,” kata dia.

Baca Juga:Kang Dedi Mulyadi Datangi Mempelai Perempuan Fitrah, Lamaran Sosok Ini Diwarnai Tangisan

“Total Rp450 ribu? Ya Allah, Ya Rabbi,” ucap Dedi Mulyadi.

Guru Yosi mengakui gaji Rp450 ribu sebetulnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuah hidup sehari-hari. Nah, untuk memenuhi kebutuhan, dia biasa mendapat kiriman beras dari orang tuanya di kampung.

“Bayar listri Rp25 ribu. Beras dapat kiriman terus dari orang tua. Beras gratis,” kata Pak Guru Yosi.

Dia mengatakan, per hati memberi jatah Rp20 ribu untuk istrinya. Belum listrik, BBM, juga liburan.

“Kalau saya hitung, biaya hidup bapak Rp1 juta sebulan. Bapak nomboknya dari mana?” tanya Kang Dedi.

Nah, untuk memenuhi kebutuhan hidup, guru Yosi pun harus mengambil pekerjaan-pekerjaan lain. Di antaranya, Guru Yosi menjadi anggota BPD (Badan Perwakilan Desa). Dia mengaku mendapat gaji sebagai anggota BPD Rp500 ribu per bulan.

Selain itu, dia juga sering dimintai tolong oleh warga untuk mengurus surat-surat di desa. Contohnya kalau ada yang mau menikah, guru Yosi membantu menguruskan.

Dari membantu warga itu, kadang dia diberi uang Rp100 ribu sampai Rp200 ribu.

“Mudah-mudahan bapak segera diangkat jadi tenaga P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Lumayan lah, Rp4 jutaan. Nanti saya sampaikan pesannya,” terang dia.

Setelah belanja di toko dan sebelum berpisah, Kang Dedi mendoakan agar guru Yosi menjadi guru dengan status P3K.

“Biar gak Rp450 ribu lagi per bulan,” ucapnya. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak