Suara Denpasar – Artis Luna Maya memastikan bahwa dia keturunan orang Cirebon dari sang kakek, Soedjono. Namun, Luna Maya bingung, dia pun bertanya-tanya Cirebon itu Jawa atau Sunda.
Dari kanal Youtube Luna Maya, mantan kekasih Ariel NOAH ini hunting makan malam di Cirebon. Di tengah menuggu makanan, dia penasaran Cirebon sebetulnya Jawa atau Sunda.
Kepada sejumlah pedagang dan pengunjung warung yang ditemui, dia pun berkali-kali menanyakan Cirebon itu Jawa atau Sunda.
“Ini sebenarnya banyak perdebatan. Jadi, Cirebon itu Jawa atau Sunda,” kata dia di video.
Baca Juga:Ternyata Artis Luna Maya Keturunan Wong Cirebon, Ngapak seperti Iis Dahlia Dong?
“Jawa Sunda,” kata pengunjung dan krunya.
“Jasun, ya,” ucap Luna Maya sambil tertawa kecil.
Usai makan, Luna Maya dikerubungi sejumlah bapak-bapak yang berkunjung ke warung. Mereka minta foto bareng Luna Maya.
“Tapi jawab pertanyaan dulu. Sebenernya Cirebon Sunda atau Jawa,” tanya Luna Maya.
“Peralihan. Ada Sunda, ada Jawa,” kata seorang bapak.
Baca Juga:Wah! Pernikahan Dibongkar Ari Lasso, Reaksi Luna Maya dan Gading Marten Jadi Sorotan
Luna pun penasaran. Di Cirebon umumnya logat Sunda atau Jawa. Sang bapak itu menjawab ada yang blok Sunda, ada yang blok Jawa. Maksudnya, ada desa yang terpengaruh Sunda, ada sebagian desa yang Jawa. Sang bapak itu berbahasa Jawa.
“Kalau Palimanan?,” tanya Luna Maya.
Sekadar diketahui, kakek Luna Maya, Soedjono asal Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Sang bapak itu menjawab Palimanan kebanyakan Jawa.
Salah seorang kru sempat menanyakan ke sejumlah bapak itu apakah tahu bahwa Luna Maya keturunan Cirebon. Beberapa orang tak percaya. Malah menyebut Luna Maya asal Bali.
“Yang punya keluarga siapa sih, Pak. Kan saya,” kata Luna Maya.
Dalam video lainnya, 25 Desember 2022, Luna Maya masih menjajal kuliner di sebuah restoran di Cirebon. Lagi-lagi, dia menanyakan ke pegawai rumah makan tentang Cirebon itu Jawa atau Sunda.
“Dua belas kali nanya,” kata sang kru lantas tertawa.
Lantas, Cirebon itu Jawa atau Sunda?
Sejarah Kerajaan Sunda dan Majapahit
Untuk memastikan apakah Cirebon masuk Jawa atau Sunda, tentu harus merujuk ke sejarah. Jika ditarik ke belakang, Tom Pires, seorang penjelajah dari Portugis pernah menulis Suma Oriental pada 1512-1515.
Dalam buku yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia, itu disebutkan bahwa batas Kerajaan Sunda adalah Sungai Chi Manuk atau Cimanuk yang berhulu di Garut dan hilirnya ada di Indramayu. Di sini ada juga Pelabuhan Cimanuk.
Tom Pires menyebut, Kerajaan Sunda memiliki beberapa pelabuhan. Selain Pelabuhan Banten, Tangerang, dan Sunda Kelapa, dan lainnya, juga memiliki Pelabuhan Cimanuk.
“River of Chi Manuk is the limit of both kingdoms (sungai Chi Manuk adalah batas kedua kerajaan),” tulis Tom Pires dalam Suma Oriental, (McGill University Library, 1944).
Dua kerajaan yang dimaksud Tom Pires adalah Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda.
Maka, jangan heran Cirebon yang berada di timur Sungai Cimanuk, sebetulnya menjadi bagian dari Majapahit. Konon, dari 12 provinsi Majapahit, salah satunya ada di Indramayu yang bernama Pawanukan.
Maka menjadi mungkin bahwa penduduk di wilayah Indramayu, Cirebon dan sekitarnya di Jawa Barat, masih terpengaruh bahasa Jawa. Di Indramayu malah hanya ada 5 desa yang berbahasa Sunda. Namun, bahasa Jawa-nya di wilayah ini terpengaruh bahasa Sunda dan bahasa lain karena berada di pesisir dan berbatasan dengan wilayah Sunda.
Cirebon dan Indramayu juga memiliki kemiripan bahasa dengan beberapa penduduk wilayah di Jawa Tengah bagian barat, seperti Brebes, Tegal, Pemalang, Banyumas dan Purwokerto. Yang biasa disebut dengan bahasa Jawa ngapak. Walau dalam beberapa kosakata ada yang berbeda.
Dalam perkembangannya, Cirebon juga menjadi Kerajaan atau Kesultanan Cirebon hingga massa Mataram Islam di Jawa. Salah satu yang terkenal dalam sejarah Cirebon adalah Sunan Gunung Jati, seorang Wali Sanga yang menyebarkan Islam di wilayah itu.
Namun, yang menarik dalam Sensus Penduduk 2010, ternyata Cirebon dibuatkan kolom sendiri sebagai suku bangsa tersendiri. Pada sensus penduduk 2010 Suku Cirebon berjumlah 1.877.514 jiwa, dengan 961.406 laki-laki dan 916.108 perempuan.
Jadi, Cirebon itu Jawa atau Sunda? Begitu tanya Luna Maya yang punya leluhur dari Cirebon ini.
"Aku juga percaya (Cirebon itu) Jawa sih. Bagaimana kalau kita yakini saja Cirebon itu Jawa," kata Luna Maya sambil makan di restoran. (*)