Suara Denpasar - Nama pelawak Sule ikut terseret dalam kasus dugaan penistaan agama. Ia bersama Budi Dalton dan Mang Saswi dilaporkan ke pihak kepolisian terkait Miras minuman Rasulullah.
Kata itu sudah di klarifikasi oleh Budi Dalton sebagai orang yang mengatakan hal tersebut. Dalam klarifikasinya, video tersebut ternyata sangat lama dan ada yang potong-potong.
Lalu siapa yang melaporkannya? Ialah Aliansi Masyarakat Pecinta Rasulullah (Ampera) ke Polda Metro Jaya pada Rabu (23/11/2022) lalu.
Namun, sebelum Ampera, Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin juga telah melaporkan Budi Dalton lebih dulu di Mabes Polri.
Baca Juga:Pinkan Mambo Ngaku Bisa 'Dipake' Rizky Billar, Ekspresi Putrinya Kelihatan Malu Banget
"Budi Dalton patut diduga melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan menyatakan MIRAS, Minuman Rasulullah," kata Novel Bamukmin dikutip dari dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, Sabtu (19/11/2022).
Untuk diketahui, Novel Bamukmin mengaku pernah ingin mencalonkan diri sebagai Cawapres. Ia bahkan mengaku memiliki modal 130 juta massa yang merupakan pendukung PA 212.
Mengutip Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Novel sebelumnya mengatakan dalam wawancara bahwa dirinya didukung menjadi cawapres saat berkeliling ke beberapa daerah. Ia juga menyebut kerap diwawancarai terkait rencana pencawapresan.
"Persis berkeliling dua minggu, ini viral di mana-mana sampai saat ini untuk saya menjadi cawapres itu luar biasa. Dua minggu itu tiap hari saya masih menerima, sampai detik ini saya juga masih diwawancara untuk masalah pencawapresan saya," kata Novel.
Novel juga menyinggung adanya pihak yang menyebut dirinya halusinasi karena mengaku didukung sebagai cawapres. Ia pun menjelaskan dirinya memiliki modal massa PA 212 yang mencapai 13 juta orang, berkaca pada aksi bela Islam 212.
Baca Juga:Sikat Habis Tambang Galian C Ilegal, Ganjar Inisiasi Pembuatan Aplikasi Khusus untuk Melapor
"Dan saya luruskan ada satu lembaga survei tertentu mengatakan sangat jauh kemungkinan bahkan saya dikatakan berhalusinasi. Saya bilang saya sampaikan massa 212 itu riil. Bukan halusinasi dan massa 212 itu spektakuler, 2018 itu masa puncaknya Aksi Bela Islam 212 itu berjumlah 13 juta orang," jelasnya.
"13 juta boleh dikatakan perwakilan dari seluruh daerah dan dari seluruh unsur yang ada. Saya pun bisa mewakili 20 orang atau 30 orang bahkan 50 orang karena saya yang bergerak dengan keluarga saya, lingkungan saya," sambungnya.
Sampai saat ini, Ijtima Ulama belum mengumumkan sikap politik mereka tentang siapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan mereka dukung untuk maju ke pemilu 2024.
Meski begitu, Novel Bamukmin mengatakan bahwa dia sudah siap untuk maju menjadi calon wakil presiden pada pemilu 2024.
Novel Bamukmin juga mengatakan akan menerima apapun keputusan dari Ijtima Ulama tentang siapa yang akan didukung nanti, yang kemungkinan akan diumumkan tahun 2023. (*)