Suara Denpasar - Kasus gugatan perceraian yang dilayangkan Anne Ratna Mustika selaku Bupati Purwakarta itu kepada suaminya, Dedi Mulyadi sampai kini masih belum mencapai titik terang.
Pasalnya, wanita yang kerap disapa Ambu Anne itu menggugat cerai suaminya sebab alasan syariat agama yang sangat mendasar.
Setelah mangkir sebanyak 2 kali berturut-turut dari persidangan perceraian, Kang Dedi akhirnya hadir dalam sidang ketiga dan juga mediasi dengan istrinya itu.
Usai menjalani salah satu mediasi tentang perceraiannya, Kang Dedi mengaku bahwa istrinya itu adalah seorang yang baik.
"Saya kan sebenarnya menghadapi seorang istri yang baik. Menurut saya Ambu itu, karena kalimat Ambu kan sudah hilang sekarang kan," ujarnya.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga mengatakan bahwa Ambu Anne menggugat dengan alasan syariat Islam yang mendasar.
"Misalnya bicara syariat Islam, kalau saya sih merasa diri saya awam walaupun saya mantan ketua cabang HMI, tentang syariat Islam," sambungnya.
Lantas, ia menyingung guru ngaji istrinya tentang persoalan Ambu Anne yang pergi umroh dan tak izin padanya.
"Pertanyaannya adalah, boleh nggak sih orang pergi umroh ke suaminya nggak izin?" katanya.
Baca Juga:Gegara Digugat Cerai Ambu Anne, Kang Dedi Mulyadi Terkejut Didoakan Cepat Dapat Jodoh
Dedi pun mengatakan agar guru ngajinya yang menjawab pertanyaan tersebut.
"Menurut syariat Islam, silakan guru ngaji yang jawab dan guru ngajinya seharusnya juga tanya pada suaminya," imbuhnya.
"Ini istrinya mau pergi sama saya, ya kan, saya minta izin dan ridho," tambah Dedi.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung soal tugas dari guru ngaji yang menurutnya harus mendamaikan, bukan malah memberikan hukuman.
"Nah tugas guru ngaji itu mendamaikan, bukan memberikan hukuman pada seseorang, gitu loh, itu ya tugas guru ngaji," ucapnya.
"Jadi kalau ada misalnya murid di pengajiannya bermasalah, tugas guru ngaji mendamaikan, telepon saya, ini istrinya ngadu ini gimana," tukas Kang Dedi.***
