Suara Denpasar - Rabu (16/11/2022) di Pengadilan Agama (PA) Purwakarta. Usai sidang dengan agenda mediasi, Dedi Mulyadi atau Kang Dedi menjawab beragam pertanyaan awak media terkait kasus gugatan cerai yang dilayangkan oleh Anne Ratna Mustika, sang istri.
Selain menjelaskan soal hak asuh anak yang akan dilakukan bersama-sama khususnya untuk anak ketiga.
Yakni Nyai Hyang, yang tidak ada batasnya. Beberapa sindiran keras juga dilayangkan Kang Dedi untuk sang istri.
Berikut rangkuman sindiran telak yang dilayangkan Kang Dedi seperti dirangkum denpasar.suara.com dikutip dalam kanal YouTube pribadi mantan bupati Purwakarta dua periode tersebut:
Baca Juga:Mentok dan Sama-sama Ngotot, Mediasi Neng Anne dan Kang Dedi
Kang Dedi sempat menyebut bahwa Anne Ratna Mustika bukan lagi di panggil Ambu. "Kalimat Ambu itu kan sudah hilang sekarang kan? Ambu itu istri yang baik," sentil Kang Dedi..
Dia juga menilai bahwa Neng Anne adalah sosok yang baik dan sayang dengan keluarga serta patuh pada gurunya.
"Menjadi sesuatu barangkali, kegelisahan dia. Antara ketaatan pada guru dan ketaatan pada suami," ujarnya.
Begitu juga soal tudingan dirinya melakukan KDRT psikologis pada Neng Anne. Kang Dedi membantah tudingan itu.
Jelas dia berdasar undang-undang, psikogi seseorang yang mengalami KDRT sudah jelas. Yakni murung secara terus menerus dan tidak bisa mengambil keputusan, serta kehilangan kepercayaan diri.
Baca Juga:Ucu Kambing: Tatto "Lonely Heart, "Kill of Tanah Abang, serta Golok Ryamizard Ryacudu
"Pertanyaannya ada nggak tanda-tanda itu di Bu Anne? Murung terus, tidak bisa mengambil keputusan, dan kehilangan kepercayaan diri," tanyanya kepada wartawan. "Menurut saya terbalik, Bu Anne sebagai Bupati sangat pede," tandasnya.
Begitu juga soal umroh. Dia juga menyentil langkah guru agama dari Neng Anne. "Boleh nggak orang pergi umroh nggak ijin ke suaminya berdasar syariat Islam.
Silahkan guru ngajinya yang jawab," tohok dia. "Seharusnya guru ngajinya juga tanya sama saya, ada suaminya.
Ini istrinya (Neng Anne) mau pergi sama saya. Saya minta izin dan ridho. Nah tugas guru ngaji itu mendamaikan bukan memberikan hukuman pada seseorang," jelasnya.
Selain itu juga soal keuangan dan kebutuhan keluarga. Sampai saat ini dirinya tetap menanggung biaya rumah tangga. Dari sekolah anak dan kebutuhan lainnya.
Aku Kang Dedi, untuk kebutuhan listrik saja dikeluarkan Rp 20 juta. Di sisi lain, soal ekonomi dia menilai keluarganya lebih dari cukup dan harus bersyukur.
Sebab, banyak pengeluaran dan kebutuhan yang ditanggung oleh negara karena jabatan yang diemban Neng Anne dan Kang Dedi saat ini. ***