Suara Denpasar – Siapa tak mengenal bawang. Tanaman umbi-umbian ini menjadi salah satu bumbu masak yang tidak asing bagi ibu-ibu di Indonesia. Namun, bawang merah maupun bawang putih juga kaya khasiat. Termasuk untuk pengobatan. Bila dipadukan dengan beberapa bahan herbal lain, seperti jeruk nipis, madu, dan jahe, bisa dipakai untuk pengobatan herbal si kecil maupun orang dewasa.
DR (cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si., salah satu ahli herbal mengungkap bawang bukan sekadar bumbu yang melezatkan masakan. Bawang juga suatu herbal yang bermanfaat untuk Kesehatan.
“Di antaranya bawang merah ini bersifat menguatkan imunitas atau meningkatkan daya tahan tubuh, baik itu daya tahan tubuh anak-anak, orang dewasa maupun lansia,” kata dr. Inggrid, dilansir Suara Denpasar dari Youtube Kata Dokter, Kamis (17/11/2022).
Dijelaskan pula, bawang merah juga bersifat antimikroba ringan. Artinya, kata dr. Iggrid, bawang merah bisa membantu tubuh agar mampu melawan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
Baca Juga:Ashanty Bingung Arsy Demam, Tak Berani Beri Obat Dokter karena Takut Gagal Ginjal Akut
“Bawang juga ternyata merupakan herbal yang bisa membantu mengurangi keluhan-keluhan infeksi saluran pernapasan ataupun keluhan-keluhan di seputar saluran pernapasan kita,” terangnynya.
Dokter Inggrid menyatakan, bawang merah juga mampu membantu mengatasi keluhan pilek, batuk, dan meriang ataupun demam. Bahkan, ini sudah sesuai dengan press rilis dari Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia atau PD POTJI.
“Kami mengeluarkan press release salah satunya adalah ramuan sirup madu bawang jahe yang aman dikonsumsi oleh anak-anak usia 1 tahun sampai 12 tahun ketika anak-anak ini membutuhkan obat-obat penurun demam atau penurun atau pereda batuk pilek,” jlasdr Inggrid yang juga Ketua Umum PD POTJI ini.
Apalagi, kata Inggrid, saat ini ada kasus gagal ginjal akut pada anak. Sehingga pemerintah melakukan langkah-langkah antisipatif dengan sementara ini membatasi peredaran ataupun penjualan dari obat-obat sirup konvensional.
Sebagaimana diketahui, pemerintah masih melakukan investigasi atau penyelidikan terhadap keamanan dari obat-obat sirup konvensional apakah mengandung cemaran dietilen glikol (DEG) ataupun etilen glikol (EG) dalam batas yang melampaui batas-batas keamanan.
Baca Juga:Muncul Gagal Ginjal Akut, Ini 5 Obat Sirup Mengandung EG dan DEG, Ada Termorex yang Berusia 34 Tahun
“Jadi kami menyarankan agar para orang tua tidak panik ketika anak-anaknya mengalami keluhan meriang demam batuk pilek dan ketika obat-obat sirup terbatas di apotek atau terbatas di pasaran,” terangnya.
Menurut dia, para orang tua bisa memanfaatkan sejumlah bahan alami, termasuk bawang. Contohnya bawang merah atau bawang putih yang sehari-hari ada di dapur dan bisa diolah bersama jahe, jeruk nipis, dan madu. Kelima bahan dasar itu dibuat dalam bentuk sirup.
![Sirup herbal berbahan bawang, jahe, jeruk nipis, dan madu untuk demam. [Youtube Dokter Herbal TV]](https://media.suara.com/suara-partners/denpasar/thumbs/1200x675/2022/11/17/1-sirup-bawang-jahe-untuk-anak-demam.jpg)
Nah, untuk membuatnya ternyata mudah. Dilansir dari Youtube Dokter Herbal TV, berikut bahan, cara membuat sirup herbal untuk batuk dan demam, lengkap dosis pemakaiannya:
Bahan-bahan:
30 ml madu murni
1 siung bawang merah, dicincang halus
1 siung bawang putih, dicincang hapus
10 gram jahe sehat, dicincang halus
½ buah jeruk nipis, diperas
Cara membuat:
1. Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih, dan jahe ke dalam botol yang berisi madu, lalu peras jeruk nipis langsung dimasukkan ke dalam botol madu tadi.
2. Tutup botolnya, kemudian botol dikocok atau diguncangkan
3. Diamkan dalam suhu kamr selama 8 jam, sehingga didapatkan sirup dengan konsistensi encer.
4. Saring,tuang ke dalam botol obat yang bersih dan kering.
5. Siap dikonsumsi dengan takaran: 1 sendok teh (5 ml) sekali minum).
6. Simpan di dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari.
Dosis:
- Untuk anak batu-pilek, meriang atau demam: 3 kali 5 ml (sendok teh), bisa sebelum atau sesudah makan.
- Untuk anak sehat: 1 kali 5 mlm (sendok teh), bisa sebelum atau sesudah makan. (*)