Suara Denpasar - Gelaran KTT G20 di Nusa Dua berdampak kepada sejumlah kegiatan rutin. Salah satunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung ditutup sementara. TPA terbesar di Bali itu untuk sementara tidak menerima kiriman sampah.
Pemkot Denpasar pun sempat kebingungan tepat membuang sampah warga Kota Denpasar. Apalagi, produksi sampah mencapa 800 ton. Ini juga berlangsung lama, yakni 4 hari dari 14 sampai 17 November 2022.
Setelah ada nego-nego, diputuskan untuk sementara saat TPA Suwung distop karena ada G20, Pemkot Denpasar pun membuang sampah ke kabupaten lain. Yakni Kabupaten Gianyar. Sampah dari Denpasar dikirim ke TPA Temesi di Gianyar.
Hal ini diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Ni Made Mirnawati. Dia menjelaskan, pihak Kota Denpasar sudah berkoordinasi dengan pihaknya terkait pembuangan sampah dari Denpasar ke TPA Temesi.
“Pemkot Denpasar membawa sampahnya ke TPA Temesi tanggal 14 - 17 November 2022,” kata Mirnawati.
Dia menjelaskan, agar pengelolaan sampah di TPA Temesi tidak bermasalah, dia menjelaskan alat berat dari Denpasar juga dibawa ke TPA Temesi. Di antaranya untuk mengeruk sampah. Tak hanya itu, pemulung barang bekas di TPA Suwung juga pindah ke TPA Temesi.
“Kita sudah mempersiapkan petugas untuk mengarahkan dan mencatat armada yang masuk TPA Temesi,” jelas dia.
Dia mengaku sudah menyosialisasikan ke pihak Desa Temesi soal sampah kiriman dari Kota Denpasar saat TPA Suwung ditutup. Yakni melalui surat ke Desa Temesi.
“Ini untuk mendukung G20. Kami harap kegiatan lancar,” jelas dia. (Beritabali.com)
Baca Juga:Sudah Berjanji, Kang Dedi Mulyadi Merasa Dikhianati Perempuan Ini