Suara Denpasar - Kasus penyakit ginjal akut pada anak kini telah ditemukan di Indonesia. Kondisi ini membuat orang tua patut mewaspadai. Pasalnya penyakit ginjal akut ini telah banyak anak Indonesia yang mengidap hingga menyebabkan kematian pada anak.
Kendati Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim terjadi penurunan kasus ginjal pada anak di Indonesia seiring penanganan yang pihanya sudah dilakukan.
Namun data terbaru dari Kemenkes kasus gangguan ginjal akut progresif aptikal (GGA) pada anak tercatat total sebanyak 269 kasus.
Menurut dr. Mohammad Syahril yang juga selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan sebelumnya 18 kasus yang dilaporkan, itu bukan merupakan kasus baru. Melainkan akumulasi dari kasus sebelumnya yang baru dilaporkan ke Kemenkes.
Baca Juga:Ashanty Bingung Arsy Demam, Tak Berani Beri Obat Dokter karena Takut Gagal Ginjal Akut
Seiring perjalanan waktu setelah pihaknya lakukan penanganan diakui dr. Syahril, tidak adanya penambahan kasus yang tinggi.
Ini akibat dampak dari kebijakan penghentian sementara penggunaan obat sirup pada anak yang dilakukan oleh pemerintah.
Akan tetapi, pemerintah masih terus melakukan langkah antisipatif dan memantau perkembangan kasus GGA terutama pada 5 provinsi yang saat ini tercatat angka kasus tertinggi.
Diantaranya DKI Jakarta diurutan pertama, kedua Aceh, Bali urutan ketiga selanjutnya Banten dan Jawa Barat.
“Jadi 5 provinsi ini masih tinggi kasus ginjal akut pada anak,” jelasnya seperti dikutif dalam situs kemkes.go.id yang dilansir Jumat (4/11/2022).
Baca Juga:Muncul Gagal Ginjal Akut, Ini 5 Obat Sirup Mengandung EG dan DEG, Ada Termorex yang Berusia 34 Tahun
Pemerintah telah melakukan langkah antisipatif dan cepat untuk menangani kasus ginjal akut pada anak.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak panik dan berpartisipasi penuh dalam berkolaborasi untuk menyelamatkan nyawa anak Indonesia.
“Satu cara yang dapat dilakukan selalu waspada dan tidak memberikan obat dalam bentuk cair/sirup kepada anak untuk sementara waktu,” pungkasnya. ***