Suara Denpasar - Heboh cuitan Komisaris PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Dede Budhyarto di Twitter yang memplesetkan kata Khilafah menjadi "Khilafuck" direspons banyak pihak.
Bukan hanya dari majelis ulama Indonesia (MUI), tapi juga pengamat politik yang dikenal sebagai oposisi pemerintah yakni Rocky Gerung.
Bahkan, dia merasa janggal masih ada orang-orang seperti Dede Budhyarto yang bermain dalam frase-frase kebencian.
"Ikut mengomentari kita jadi ikut bodoh. (Orang seperti itu) Kalau dia ikut kongres 28 (Sumpah Pemuda), bego banget sih.
Baca Juga:Suami yang Bunuh Istri di Buleleng Jadi Tersangka, Ini Sejumlah Luka di Tubuh Luh Suteni
Bayangkan misalnya, 100 sekian tahun 14 pemuda masih ada kunyuk-kunyuk seperti itu tuh yang berupaya untuk menyelipkan kebencian dengan framing dengan frasa-frasa bonus macam itu kan jadi kelihatan," paparnya.
"Bisa ditempeleng dia," imbuhnya dalam kanal youtubenya yang dilihat denpasar.suara.com, Minggu (30/10/2022).
Dalam cuitannya tersebut, Dede memplesetan kata khilafah menjadi khilafuck yang diunggah pada Minggu (23/10/2022) di akun Twitter pribadinya @kangdede78.
"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih Capres yang didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilaf*ck anti Pancasila, gerombolan yang melarang pendirian rumah ibadah minoritas," begitu tulis dia.
Dede Budhyarto atau Kang Dede mmenjabat sebagai komisaris independen di PT Pelni sejak 2020 berdasar Surat Kementerian BUMN Nomor: SK-354/MBU/11/2020. Dede lahir di Cirebon dan merupakan lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan. ***
Baca Juga:Fans Garis Keras Kang Dedi Semprot Ambu Anne, Soal Gugatan Cerai karena Syariat Islam